Senin, 06 Juni 2011

POSTING 1

LATENT SOCIAL PROBLEM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ISBD
Yang diampu oleh Ana Maulana, M.pd

Latent Social Problem, yaitu ketidaksesuaian antara unsur-unsur (budaya atau masyarakat) yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika bentrokan antara elemen yang ada dapat menyebabkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau komunitas yang benar-benar ada, meskipun belum tersebar luas, tetapi oleh sekelompok orang ditutupi dan dianggap tidak ada. Masalah-masalah sosial akan timbul pada setiap saat menjadi nyata masalah sosial. Misalnya masalah konflik sosial yang disebabkan oleh etnis, ras, agama dan sektarian, kebebasan seksual di kalangan muda dan terorisme.
Masalah sosial adalah kondisi yang dianggap tidak diinginkan oleh banyak orang. Sementara konsep ini bergantung pada penilaian publik, eksponen dari klaim definisi untuk menjadi nilai-bebas. Posisi ini dipertanyakan dipertahankan dalam perbedaan Merton di antara masalah yang nyata dan laten. Kategori yang menunjukkan adanya masalah-masalah sosial yang belum diakui sementara tetap mempertahankan nilai perspektif publik. Tidak seperti analisis fungsional, yang membedakan antara kondisi obyektif dan interpretasi subjektif, laten-manifes sosial masalah kategori hanya terbatas pada yang kedua. Penggunaan saat ini mengabaikan kemungkinan bahwa beberapa masalah sosial dirasakan mungkin sepele atau palsu. Menerapkan nilai-nilai ilmiah dan norma sosiologi menawarkan alternatif yang mungkin. Nilai-nilai ilmu pengetahuan modern dapat memberikan kriteria berguna untuk mendefinisikan konsep masalah sosial
Contoh nya kemiskinan merupakan masalah sosial laten yang selalu datang di tengah-tengah masyarakat, khususnya indeveloping negara. Kemiskinan terus menarik perhatian berbagai kalangan, baik akademisi dan praktisi. Berbagai teori, konsep dan pendekatan yang terus dikembangkan untuk mengungkap tirai dan mungkin "misteri" mengenai kemiskinan ini. Dalam masyarakat of Indonesian konteks, masalah kemiskinan juga merupakan masalah sosial yang selalu relevan untuk dikaji terus-menerus. Ini bukan hanya karena masalah kemiskinan telah ada untuk waktu yang lama, tetapi juga karena masalah ini masih hadir di tengah-tengah kita dan bahkan sekarang gejala peningkatan sejalan dengan krisis multidimensi yang masih dihadapi oleh bangsa Indonesia. Meskipun pembahasan kemiskinan pernah mengalami tahap kejenuhan sejak pertengahan 1980-an, upaya pengentasan kemiskinan lebih mendesak sekarang kembali untuk diperiksa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar